KONSEP PENYUSUNAN SKRIPSI
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu :
Iwan Marwan, M.Hum
Di susun oleh ;
BAGUS CAHYONO
93.11.007.12
PROGRAM STUDI AKHWAL AL-SYAKHSIYAH
JURUSAN SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN KEDIRI)
2012
| SKRIPSI |
| Proses pembuatan Skripsi |
| Sistematika |
| Pengertian |
| Pengajuan Topik |
| 1. Judul Karangan Dan Nama Penulis. 2. Halaman Persetujuan. 3. Nota Dinas. 4. Halaman Pengesahan. 5. Halaman Motto. 6. Halaman Persembahan. 7. Abstrak. 8. Kata Pengantar. 9. Daftar Isi. 10. Pendahuluan. 11. Pembahasan. 12. Kesimpulan. 13. Daftar Pustaka. 14. Daftar Konsultasi. 15. Izin Riset Penelitian. 16. Surat Keterangan Studi Kasus. 17. Daftar Riwayat Hidup. |
| Penulisan Proposal |
| Pengajuan Proposal |
| Seminar Proposal |
| Meminta Izin Riset |
| Pengumpulan Data |
| Pembahasan |
| Bimbingan |
| Analisis Data |
| Sidang Skripsi |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Defenisi Skripsi.
Skripsi adalah sebuah istilah untuk karya ilmiah yang merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia, bobot SKS dari skripsi adalah 6 SKS.
Skripsi di STAIN KEDIRI merupakan karya ilmiah yang berupa laporan skripsi yang ditulis oleh mahasiswa sebagai persyaratan akhir pendidikan akademisnya.
1.2. Tujuan Skripsi.
Tujuan skripsi adalah melatih mahasiswa untuk melakukan penelitian secara utuh, mulai dari mengenal dan merumuskan masalah, merumuskan tujuan penelitian dan hipotesis, merancang cara (metodologi) pengumpulan & analisis data, rnenulis laporan penelitian dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik.
1.3. Persyaratan Skripsi.
Skripsi dapat diambil oleh mahasiswa dengan syarat telah menempuh kuliah minimal 120 SKS dan Indeks Prestasi minimal 2,00, dan sedang mengambil atau telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian.
1.4. Manfaat Skripsi.
Penulisan skripsi mempunyai manfaat teoritis yang sangat besar bukan hanya bagi mahasiswa sendiri, akan tetapi juga bagi para pembaca skripsi tersebut, termasuk para pembimbing. Penulis sendiri juga akan merasakan tambahan pengetahuan berdasarkan apa yang telah ia peroleh dari pembuatan skripsi tersebut.
BAB II
PROSEDUR PEMBUATAN SKRIPSI
2.1. Sistematika Skripsi
1. Judul Karangan Dan Nama Penulis
Judul merupakan nama sebuah karangan yang pada umumnya menjadi pembuka untuk mengetahui isi dari sebuah karangan ilmiah Topik adalah pokok permasalahan daam sebuah karya ilmiah. Adapun Judul adalah identitas sebuah karangan yang dapat dibuat setelah karangan selesai dibuat. Dalam karya ilmiah, seperti dalam skripsi, topik bisa langsung dijadikan judul. Itulah sebabnya, kita sering tertukar antara topik dan judul. Ada yang mengatakan, “belum punya judul”, seharusnya “belum punya topik”. Dengan demikian, kita sebaiknya mengatakan mengajukan topik, bukan mengsjuksn judul. Tujuan mengajukan topik adalah agar topik yang sudah dibahas oleh orang lain tidak dibahas lagi. Topik sangat berhubungan dengan masalah. Dalam penelitian, khususnya skripsi, satu masalah tidak boleh diteliti oleh beberapa orang. Adapun satu obyek, boleh diteliti oleh beberapa orang.
2. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan, atau halaman tanda tangan, akan disertakan dengan kedua proposal (karena pada akhir semester kedua tahun junior) dan draft akhir dari tesis (karena pada hari terakhir dari kelas pada semester musim semi tahun senior).
3. Nota Dinas
Alat komunikasi intern antarpejabat satuan organisasi yg memuat atau berisi pemberitahuan, permintaan, penjelasan, laporan, dsb; surat resmi yg bersangkutan dng organisasi atau instansi.
4. Halaman Pengesahan
Lembar pengesahan proposal skripsi berisi tanda tangan dan nama lengkap beserta gelar dari judul skripsi, pembuat, pembimbing dan penguji.
5. Halaman Motto dan Halaman Persembahan
Halaman motto dan persembahan, Pemrograman Dasar merupakan lingkungan sistem pemrograman yang cukup lengkap. Artinya, Skripsi dapat digunakan sebagai dasar untuk memecahkan bermacam masalah melalui sistem pemrograman. Masalah yang lebih tepat dipecahkan dengan Skripsi adalah masalah yang terkait dengan analisis data dalam konteks statistika (menganalisis).
6. Abstrak
Abstrak atau ringkasan makalah merupakan intisari makalah secara keseluruhan. Abstrak ini merupakan ringkasan dari laporan akhir dan ditulis dalam satu spasi, maksimum satu halaman.
7. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari makalah, skripsi, maupun karya ilmiah yang lainnya. kata pengatar adalah mukaddimah dari sebuah makalah, Kata pengantar makalah yang baik yaitu kata pengantar yang mencakup isi dari keseluruhan makahnya. yang membahas apa yang sebenarnya dibahas pada makalah.
8. Daftar Isi
Susunan bagian dari bab sub bab dengan menggunakan nomor-nomor yang ada pada sebuah karya tulis.
9. Pendahuluan
Pendahuluan karya tulis merupakan suatu uraian yang menyatakan adanya kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi real, atau kesenjangan antara teori dan praktik.
10. Pembahasan
Bagian pembahasan adalah bagian utama atau inti dari suatu karya ilmiah.
11. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil akhir dari seluruh pembahasan yang berisi jawaban atas semua permasalahan dalam pendahuluan.
12. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merurupakan suatu rujukan sumber yang diacu oleh suatu karya tulis ilmiah.
13. Daftar Konsultasi.
Daftar Konsultasi yaitu suatu pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dsb) yg sebaik-baiknya bertukar pikiran atau meminta pertimbangan dengan lain memutuskan sesuatu (tata usaha dagang, dsb).
14. Izin Riset Penelitian.
Izin Riset ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
15. Surat Keterangan Studi Kasus.
adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
16. Daftar Riwayat Hidup.
Daftar Riwayat hidup adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
Dalam pembuatan skripsi sampai persidanganya, ada prosedur yang harus ditempuh mahasiswa, yaitu pengajuan topik,penulisan proposal, seminar proposal, meminta izin riset, pengumpulan data, analisis data, bimbingan, pembahasan, penulisan, pendaftaran sidang, dan sidang skripsi. Kelima langkah tersebut dibahas satu per satu berikut ini.
2.2. Ketentuan Umum Teknik Penulisan.
Beberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam format penulisan skripsi meliputi.
beberapa hal, yaitu:
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan menggunakan kertas putih jenis HVS (houtvrij schrijfpapier) 80 gram ukuran A4 (210 mm x 297 mm).
2.
| 4 cm 4 cm 3cm 3cm |
3.
| ARENA PENGETIKAN |
a) Batas Atas/Top Margin = 4 cm.
b) Batas Bawah/Bottom Margin = 3 cm.
c) Batas Kiri/Left Margin = 4 cm.
d) Batas Kanan/Right Margin = 3 cm.
e) Batas Header = 2 cm.
f) Batas Footer = 2 cm.
4. Warna sampul disesuaikan dengan warna yang ditentukan fakultas (hitam dangan tinta emas).
5. Spasi dan Paragraf.
a. Spasi yang digunakan pada penulisan bab I sampai dengan bab V, adalah 2 spasi.
b. Pada bagian Abstrak, spasi yang digunakan adalah 1 spasi. Abstrak berisikan tujuan penelitian, metodelogi penelitian, dan penemuan dari penelitian tersebut (tidak lebih dari satu halaman).
c. Bagian Kata Pengantar menggunakan 1 ½ spasi.
d. Awal Paragaraf (paragraph ideantation) = 1 tab atau 7 ketukan dari kiri.
6. Penomoran, meliputi :
a. Bagian Awal.
Bagian awal skripsi, yang meliputi Lembar Persetujuan Dosen, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran, penomoran ditulis pada bagian tengah bawah dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst).
b. Bagian Isi/Bab.
Penomoran setiap halaman ditulis pada sudut kanan bawah dan pada setiap Bab penomoran di tulis di tengah bawah halaman.
c. Bagian Akhir
Penomoran pada bagian akhir skripsi meliputi; Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran ditulis seperti pada Bab skripsi yaitu pada tengah halaman bawah.
7. Tebal Skripsi.
Tebal skripsi minimal 75 halaman dan maksimal tidak terbatas.
8. Penggunaan Bahasa.
Bahasa yang dipakai skripsi adalah bahasa Indonesia baku dengan gaya bahasa keilmuan yang bercirikan antara lain:
a. Berpedoman pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 2008. Untuk skripsi yang berbahasa Inggris diserahkan kepada masing-masing pembimbing.
b. Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal) yaitu bahasa yang tidak berbelit-belit, sistematis dan logis serta mudah dapat dipahami.
c. Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada Kamus Umum Bahasa Indonesia atau kamus lain yang relevan dan otoritatif.
d. Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang.
e. Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
f. Penulisan nama, kata atau kalimat yang berasal dari bahasa Arab yang belum diadopsi dalam bahasa Indonesia harus berpedoman pada sistem transliterasi.
g. Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda persen, tanda penghubung, garis miring dan lainnya harus mengikuti pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
h. Untuk penulisan kata atau kalimat Arab yang belum diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, digunakanlah sistem transliterasi (Penyalinan dalam bentuk Abjad).
2.3. Ketentuan Khusus.
Sedangkan ketentuan khusus yang harus dijalankan dalam penulisan skripsi meliputi :
1. Pengetikan Bab dan Judul Bab menggunakan huruf Besar yang tebal (Bold), dan diletakkan di tengah-tengan kertas (aligment center).
2. Penomoran Bab, Sub bab, dan sub dari sub bab :
a. Penomoran Bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dst).
b. Penomoran sub bab menggunakan Huruf Besar (A, B, C, dst).
c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst).
d. Jika di dalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran menggunakan huruf latin kecil (a, b, c, dst).
e. Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran menggunakan angka yang diberi tanda kurung tutup 1). 2), 3), dst}.
Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, sub bab, dan sub dari sub bab dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sub Bab
1. Sub dari sub bab
a. Rincian sub dari sub bab
1) ………….
(a) …………..
Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis sejajar dengan judul sub bab atau sub dari subbab.
| BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memperhatikan adanya tingkat kesulitan yang cukup signifikan dalam usaha meningkatkan kedisiplinan mahasiswa, terutama yang berhubungan dengan berpakaian rapi berkerah dan harus bersepatu……..dst. Kondisi di atas menunjukkan bahwa kehadiran itelektual muslim masi sebatas wacana bagi generasi muda yang seharusnya menjadi pelopor… dst. Dst …………. |
3. Huruf Tebal dan Huruf Miring.
a. Penulisan huruf tebal digunakan untuk menuliskan bab, judul bab dan sub bab.
b. Sedangkan penulisan huruf miring digunakan untuk menuliskan kata-kata atau kalimat yang dianggap penting dalam naskah tersebut.
4. Huruf Kapital (besar).
Penulisan huruf kapital (besar) ditulis pada setiap :
a. Bab dan judul bab.
b. Setiap huruf awal dalam kalimat pada subbab, kecuali “dan” dan “yang”.
c. Setiap huruf awal dalam kalimat pada judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran, kecuali “dan” dan “yang”.
d. Serta nama-nama lain yang dianggap penting.
5. Kutipan
Pada dasarnya pembuatan catatan (kutipan) menurut caranya ada tiga macam. Dari ketiga macam pembuatan kutipan tersebut, dapat dipilih salah satu cara yang ingin digunakan, yang paling penting adalah konsistensi penulisannya, yaitu :
a. Catatan yang ditempatkan pada bagian bawah halaman yang bersangkutan, atau seringkali disebut dengan catatan kaki (footnote), Pembuatan catatan kaki (footnote) :
1) Nomor catatan kaki ditempatkan di dalam teks dengan angka secara berurutan, yang diletakkan setengah spasi di atas akhir kata atau kalimat yang dikehendaki.
2) Nomor catatan kaki dengan catatan kakinya harus berada dalam satu halaman yang sama.
3) Jarak antara baris di dalam catatan kaki adalah satu spasi.
4) Penulisan catatan kaki pada baris pertama, dimulai pada ketukan keenam dari garis margin kiri. Sedangkan baris kedua tetap pada margin yang telah ditentukan.
5) Ukuran huruf pada catatan kaki adalah 10.
6) Ketentuan penulisan catatan kaki secara berurutan sama dengan penulisan daftar pustaka.
Kegiatan ini lebih difokuskan pada proses yang sederhana dengan mengurangi kompleksitas proses ke dalam sub proses kegiatan dan kemudian memperbaikinya. Kegiatan-kegiatan ini mampu menciptakan budaya yang mendorong para operator untuk terus mencoba secara berkesinambungan setiap proses atau pekerjaan mereka.1
_______________
1Thomson, Sean H., et. al., “Fhising Strategy”, Prantice Hall, Inc. A. Simon &
Schuster Compani Englewood Cliffs, New York 07632, pp. 10-12, 2004.
7) Untuk menghindari pengulangan pada catatan kaki digunakan sejumlah ketentuan, yaitu:
a) Ibid, singkatan dari Ibidem, yang berarti “pada tempat yang sama”. Singkatan ini digunakan untuk menuliskan catatan kaki yang sama dengan ketentuan bahwa diantara kedua catatan kaki itu tidak ada sumber catatan kaki lainnya yang menyelinginya. Contoh : 2ibid., p. 120.
b) Op. Cit., singkatan dari Opere Citato, yang berarti “dalam karangan yang telah disebut”. Singkatan ini digunakan untuk menunjuk sumber catatan kaki yang sama, tetapi telah diselingi oleh sumber catatan kaki yang lain. Nama pengarang harus dicantumkan sebelum kata op.cit Contoh: 4Thomson, Sean H. op. cit., pp. 14-17.
c) Loc. Cit., singkatan dari loco citato yang berarti “pada tempat yang telah dikutip”. Singkatan ini digunakan untuk menunjuk halaman yang sama dari sumber yang sama pula, yang telah disebutkan dan telah diselingi oleh sumber catatan kaki lain. Contoh : 5Thomson, Sean H. loc. Cit.
Apabila untuk satu orang pengarang digunakan dua atau lebih dari dua judul kutipan, maka setelah loc. cit dicantumkan judul buku secara singkat. Contoh: 6Thomson, Sean H. loc. cit. “Fhising ……….….Istilah et. al.,
d) Istilah et. al., singkatan dari et aili yang berarti “dan lain-lain”.
Istilah ini digunakan untuk menuliskan sebuah sumber catatan kaki yang pengarangnya lebih dari satu orang.
b. Catatan yang ditempatkan pada akhir setiap bab, atau seringkali disebut sebagai catatan akhir (endnote), Ketentuan pembuatan catatan akhir (endnote) adalah :
I. Ketentuan dan aturan penulisannya sama dengan cara pembuatan pada catatan kaki.
II. Bedanya , sumber kutipan ditulis pada akhir setiap bab, yang penulisannya sama dengan cara penulisan daftar pustaka.
III. Catatan yang ditempatkan pada setiap kutipan dalam teks, atau seringkali disebut sebagai catatan dalam (innote), Format penulisan catatan dalam yang berlaku, yaitu :
1) Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman. Misalnya untuk pada awal kalimat Abdul Hamid (2004:80) salah satu hambatan terbesar dalam rangka melaksanakan Otonomi Daerah adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia, hal ini menuntut penanganan yang terstruktur.
2) Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman, Misalnya untuk pada akhir kalimat
Dalam usaha penataan FEB ke depan maka telah dicanangkan dua distingsi yang strategis, seperti distingsi keislaman dan distingsi profesional. Dalam kenyataannya kedua distingsi tersebut masih sebatas produk buah bibir saja. (Abdul Hamid, 2004:10). Pola ini yang digunakan di FEB UIN Jakarta.
3) Jika penulis terdiri dari dua orang maka penulisannya dapat dilakukan, Hamid dan Rodoni (2004:18) atau (Hamid dan Rodoni, 2004:18)
4) Jika penulis lebih dari dua orang maka penulisannya dapat dilakukan dengan, Abdul Hamid dkk. (20904:20) atau (Abdul Hamid dkk., 2004:20)
6. Penyajian Tabel, Gambar dan Lampiran
a. Ketentuan penyajian tabel :
1. Nomor dan judul ditulis di atas tabel di di tengah atas, simetris dengan tabel tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul tabel.
2. Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut berada dan ditulis secara berurutan, misalnya Tabel.2.5. artinya tabel ke 5 di Bab 2
3. Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4. Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di bagian bawah tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri.
5. Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengan huruf besar.
b. Ketentuan penyajian gambar
1. Nomor dan judul ditulis di atas gambar dan simetris dengan gambar tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul gambar.
2. Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berapa gambar tersebut berada di atas dan ditulis secara berurutan, misalnya gambar ke 12 di Bab 4.
Gambar. 4.12
Alur Kesulitan Memaksa Mahasiswa Disiplin
3. Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul gambar tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4. Apabila terdapat sumber gambar, maka sumber gambar tersebut ditulis setelah judul gambar.
5. Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar.
c. Ketentuan penyajian lampiran :
1. Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar dengan lampiran tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul lampiran.
2. Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa nomor bab, misalnya:
Lampiran 9 : Jumlah Mahasiswa Bersendal dan Berkaos Oblong
3. Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul lampiran tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4. Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar.
5. Penulisan Daftar Pustaka
a) Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang.
b) Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua dari huruf pertama nama pengarang. Contoh : Abdul Hamid, “ ……. Ahmad Rodoni,”……
c) Ketentuan penulisan daftar pustaka secara berurutan yaitu ;
1. Nama pengarang (tanpa gelar), koma, kemudian tanda kutip.
2. Judul buku, ditulis dengan huruf miring (Italic), tanda kutip, koma.
3. Edisi buku dan cetakan keberapa, kemudian tanda koma.
4. Percetakan, kemudian tanda koma.
5. Nama daerah tempat percetakan, kemudian tanda koma.
6. Tahun terbit kemudian titik.
7. Nama pengarang dari luar negeri, ketentuannya adalah; nama belakangnya (biasanya family name) ditulis di depan, kemudian nama depannya. Jika buku tersebut dikarang oleh lebih dari satu orang, maka untuk nama pengarang selanjutnya ditulis seperti adanya.
8. Khusus untuk pengarang dari dalam negeri, jika nama belakang pengarang tersebut sudah pasti adalah nama marga, maka ketentuannya sama dengan ketentuan pada penulisan nama pengarang dari luar negeri.
d. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari satu baris, berjarak 1 spasi.
e. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7.
f. Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi.
g. Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf kapital (huruf besar).
Daftar Pustaka merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan bersumber pada buku-buku edisi terakhir, kecuali ditentukan lain oleh pembimbing dan dapat pula berupa jurnal, hasil penelitian, dan laporan/dokumen lain yang relevan.
Beberapa Contoh Penulisan Daftar Pustaka:
Aren, Alvin A dan Loebcke, James K. “Application of Statistical Sampling to Auditing”, Prentice Hall, New Jersey, 1981.
Budiman, Arief. “Moralitas Para Intelektual.” KOMPAS, 21 Januari 2003.
Brigham, E. “Fuddamentals of Financial Management”. 4th edition, The Dryden Press, New York, 1984.
3.1. Pengajuan Proposal.
Proposal yang telah dibuat dan diperbanyak diajukan kepada panitia seminar. Daripanitia seminar, proposal didistribusikan kepada dosen yang telah ditentukan. Selanjutnya, panitia menjadwalkanya.
3.2. Seminar proposal.
Seminar proposal tidak sama dengan sidang skripsi. Seminar proposal maksudnya untuk meyakinkan pihak lembaga bahwa mahasiswa yang mengajukan proposal tersebut mampu melakukan penelitian dengan topik tersebut. Dalm seminar proposal, masalah yang dilakukan penyeminar adalah sekitar penguasaan materi sesuai dengan topik skripsi, alasan memilih topik itu, dan metodologi yang akan digunakan dalam penelitian. Selain itu, tugaspenyeminar mengarahkan dan menyarankan seandainya masalah yang dipaparkan mahasiswa tersebut kurang atau tidak sesuai dengan pokok bahasan dan metodologi yang akan dia gunakan.
3.3. Meminta Izin Riset.
Tidak semua peneitian memerlukan izin riset, tergantung pada subyek penelitianya. Riset yang memerlukan izin adalah riset yang subyek penelitianya manusia dalam sebuah lembaga, masyarakat, instansi pemerintah, dan organisasi massa. Izin untuk itu harus diperoleh dari dinas sosial politik (sospol) pemerintah daerah propinsi. Kalau subyeknya hanya manusia di sebuah sekolah (siswa/siswi) atau murid-murid sekolah, izinya cukup dari fakultas masing-masing. Adapun penelitian yang tidak memerlukan izin adalah penelitian yang tidakmelibatkan manusia, seperti penelitian buku (book survey) dan benda-benda mati lainya.
3.4. Pengumpulan Data
Jenis data yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis penelitian. Kalau penelitianya penelitian kuantitatif yang berupa angka-angka. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes, penyebaran angket, dan sensus. Apabila penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan juga harus data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang aberupa fakta-fakta, hasil wawancara, pengamatan, penyebaran angket yang tidak di angkakan, pengamatan, membaca, observasi, dan semua hasil yang di dapatkan melalui panca indra.
3.5. Analisa Data
Data yang telah terkumpul, baik data kuantitatif maupun data kualitatif dianalisis dengan cara masing-masing. Data kuantitatif dan data kualitatif dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3.6. Bimbingan
Fungsi bimbingan dalam pembuatan skripsi ialah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan atau kendala yang dihadapi peneliti, dalam hal ini mahasiswa, dalam membuat skripsi, baik dalam pengumpulan data, analisis data, sampai dengan penulisan laporannya. Fungsi lain dari bimbingan ialah untuk mengantisipasi akal-akalan mahasiswa karena tidak sedikit mahasiswa yang melakukan plagiat dalam pembuatan skripsinya.
3.7. Pendaftaran Sidang
Pendaftaran sidang harus dengan skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing, ketua prodi, ketua jurusan dan dekan. Persetujuan tersebut menunjukkan kelayakan skripsi untuk disidangkan.
3.8. Sidang Skripsi
Sidang skripsi adalah bentuk pertanggungjawaban atas proses dan hasil penelitian yang merupakan rangkaian proses pendidikan pengajaran yang terakhir di sebuah perguruan tinggi. Dengan lulus dalam sidang skripsi berarti mahasiswa sah menyandang gelar sarjana.
Hal-hal yang ditanyakan dan yang harus dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi adalah alasan mahasiswa mengambil topik skripsi, latar belakang masalah, alasan menggunakan metode tertentu, cara pengambilan data, proses penganalisisan data, penentuan jumlah sampel, kesesuaian simpulan dengan masalah penelitian, materi sesuai dengan topik penelitian dan bahasa.
Hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi adalah pertama, skripsi yang disidangkan adalah buatan sendiri; kedua, skripsi yang disidangkan bukan hasil plagiat atau mengambil tulisan orang lain dengan cara tidak lazim; ketiga, harus dapat memertahankan pendapat sesuai dengan hasil penelitian; dan keempat, harus berani membuktikan atau mengadakan penelitian ulang apabila perlu. Dalam skripsi Universitas Pendidikan Indonesia biasa dilampirkan lembar pertanggungjawaban. Isi lembar pertanggungjawaban mengenai sumpah penulis skripsi yang menyatakan bahwa skripsi tersubut benar-benar buatan sendiri dan apabila melakukan pelanggaran, dalam hal ini memlagiat atau menyuruh orang lain, mahasiswa yang bersangkutan berani dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian yang dapat kami uraikan dari Referensi di atas adalah bahwa skripsi adalah suatu karya ilmiah yang hanya ditujukan untuk mendapatkan suatu gelar. Seperti yang telah di uraikan di atas bahwa Penulisan skripsi mempunyai manfaat teoritis yang sangat besar bukan hanya bagi mahasiswa sendiri, akan tetapi juga bagi para pembaca skripsi tersebut, termasuk juga kepada para pembimbing. Penulis sendiri juga akan merasakan tambahan pengetahuan berdasarkan apa yang telah ia peroleh dari pembuatan skripsi tersebut.
Saran
Suatu pertanyaan dasar, apa saran atas penelitian yang telah kita lakukan, apa searah dengan tujuan penelitian yang direncanakan dan atau mempunyai manfaat bagi dunia usaha, dunia pendidikan dan dunia-dunia lain. Atas dasar kesimpulan penelitian kita maka ada tuntutan untuk dapat mengimplementasikan (pelaksana/penerapan) penelitian tersebut ke arah tujuan dan manfaat yang diharapkan, untuk itu diperlukan adanya saran yang terstruktur, sistematis dan kebermaknaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jauhari, Heri. 2009. Paduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung : Pustaka Setia.
Agung, I Gusti Ngurah. 2007. Manangemen Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Hariwijaya, M dan P.B Triton. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi & Tesis. Jakarta Selatan : PT Suka Buku.
Brotowijoyo, Mukayat. 1985. Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta : PT Melton.
Keraf, Gorys. 1970. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah.
Surosono, dkk. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi Negeri. Semarang : Fasindo.
Skripsi :
Fadila, Nurul. 2011. Peranan Bantuan Hukum Dalam Penyelesaian Perkara Perceraian. Kediri : Perpustakaan STAIN Kediri.
Wikipedia :
PEMBAHASAN CONTOH
1. Judul Karangan Dan Nama Penulis.
Skripsi tersebut berjudul “PERANAN BANTUAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN”
Study kasusnya di Pengadilan Agama Kediri tahun 2012. Yang di susun oleh NURUL FADILA Jurusan Syari’ah Prodi Ahwal-Syakhsiyah.
2. Halaman Persetujuan.
Harus Disetujui oleh Dosen Pembimbing Jurusan masing-masing contohnya pada bagian halaman persetujuan skripsi tersebut :
1) Dosen Pembimbing 1 : Dra. Nurul Hanani, M.HI
2) Dosen Pembimbing 2 : Dr. Ulin Na’mah, M.HI
3. Nota Dinas.
Menyertakan Lampiran : 4 (empat) berkas.
Dengan Peri Hal : Bimbingan, Skripsi.
Diajukan kepada Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri. Di Jl. Sunan Ampel No. 7. Ngronggo Kediri. Agar dapat diujikan pada waktu dalam sidang Munaqasah.
4. Halaman Pengasahan.
Pemberitahuan bahwa skripsi tersebut telah diujikan di depan sidang Munaqosah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri pada tanggal 29 Juli 2011. Dengan Tim Penguji :
1) Penguji Utama : Zayad. Abd. Rahman, M.HI.
2) Penguji 1 : Dra. Nurul Hanani, M.HI.
3) Penguji 2 : Dr. Ulin Na’mah, M.HI.
5. Halaman Motto.
Di ambil dari Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 3 Yang artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguuhnya Allah amat berat siksa-Nya. Dengan referensi disertai dengan footnote.
6. Halaman Persembahan.
Yang pertama adalah pengucapan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Kemudian kepada Keluarga, Sahabat, Dan teman-teman (AS 2007) seperjuanganya.
7. Abstrak.
Abstrak pada skripsi tersebut berkata kunci : Peran Bantuan Hukum, Perceraian. Dan pada penelitian tersebut prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara Wawancara.
8. Kata Pengantar.
Kata pengantar pada skripsi tersbut diawali dengan bacaan Basmallah, Dan isi hati penulis adalah tentang “PERANAN BANTUAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN” Yang mana si penulis ingin menyampaikan rasa terimakasihnya atas segala bantuan, saran dan kritik dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tersebut.
9. Daftar Isi.
Setiap karya ilmiah Skripsi, tesis, disertasi itu semua harus ada daftar isinya. Daftar isi dari skripsi tersebut dimulai dari Halaman judul, Halaman persetujuan, Nota dinas Sampai pada yang terahir yaitu Daftar Riwayat hidup.
10. Pendahuluan.
Pada skripsi tersebut pendahluanya adalah mengenai konteks penelitian secara konsepsional, yang mana perundang-undangan telah mengatur tata cara perkawinan dan perceraian secara jelas dan terperinci. Dengan referensi disertai dengan footnote.
11. Pembahasan.
Pembahasan skripsi tersebut tentang Bantuan Hukum, Pendekatan dan jenis penelitian, Gambaran umum obyek penelitian, Dan yang terahir adalah Kasus perkara perceraian yang telah ia identifikasi. Dengan referensi disertai dengan footnote.
12. Penutup serta kesimpulan.
Kesimpulan penulis yang pertama adalah alasan yang mengajukan adanya perceraian tersebut yaitu karena si pengaju/ yang mengajukan perceraian itu sama sekali tidak mengerti hukum. Alasan Yang kedua adalah Karena bantuan Pengadilan Agama Kabupaten Kediri sangat penting khususnya bagi pihak yang mempunyai perkara.
13. Daftar Pustaka.
Penulis mengambil referensi tidak hanya dari buku saja, melainkan dari media online seperti internet. Penulisan Daftar Pustaka tahun terbitnya harus di belakang sesudah Penerbit.
14. Daftar Konsultasi.
Skripsi tersebut di konsultasikan kepada Dosen pembimbing 1 Dra. Nurul Hanani, M.HI dan Dosen pembimbing 2 Dr. Ulin Na’mah, M.HI. pada tanggal 10 Mei 2011 Di STAIN Kediri. Dengan di sertakan tanggal konsultasi, perintah dosen pembimbing, dan tanda tangan dari dosen pembimbing.
15. Izin Riset Penelitian.
Izin Riset Penelitian tersebut diajukan kepada Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Kediri. Untuk proses penelitianya tentang “PERANAN BANTUAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN”
16. Surat Keterangan Study Kasus.
Surat Keterangan Study Kasus Diajukan kepada Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Kediri. Tentang pemberitahuan bahwa Penulis tersebut telah melakukan penelitian/survey mulai tanggal 18 Mei 2011 s/d 13 Juli 2011 di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri.
17. Daftar Riwayat Hidup.
Tentang biografi si penulis tersebut, mulai dari catatan singkat tengatang gambaran diri penulis. Selain berisi data pribadi, gambaran diri, keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data-data di atas Daftar Riwayat Hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi si penulis.